Graph (Graf)_Struktur Data
Graf adalah kumpulan noktah (simpul) di dalam bidang dua dimensi yang
dihubungkan dengan sekumpulan garis (sisi). Graph dapat digunakan untuk
merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek
tersebut. Representasi visual darigraph adalah dengan menyatakan objek
sebagai noktah, bulatan atau titik (Vertex), sedangkan hubungan antara
objek dinyatakan dengan garis (Edge).
Graf merupakan suatu cabang ilmu yang memiliki banyak terapan. Banyak sekali struktur yang bisa direpresentasikan dengan graf, dan banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan bantuan graf. Seringkali graf digunakan untuk merepresentasikan suaru jaringan. Misalkan jaringan jalan raya dimodelkan graf dengan kota sebagai simpul (vertex/node) dan jalan yang menghubungkan setiap kotanya sebagai sisi (edge) yang bobotnya (weight) adalah panjang dari jalan tersebut.
Ada beberapa cara untuk menyimpan graph di dalam sitem komputer. Struktur data bergantung pada struktur graph dan algoritma yang digunakan untuk memmanipulasi graph. Secara teori salah satu dari keduanya dapat dibedakan antara struktur list dan matriks, tetapi dalam penggunaannya struktur terbaik yang sering digunakan adalah kombinasi keduanya.
• Graph tak berarah (undirected graph atau non-directed graph) :
• Urutan simpul dalam sebuah busur tidak dipentingkan. Misal busur e1 dapat disebut busur AB atau BA
• Graph berarah (directed graph) :
• Urutan simpul mempunyai arti. Misal busur AB adalah e1 sedangkan busur BA adalah e8.
• Graph Berbobot (Weighted Graph)
• Jika setiap busur mempunyai nilai yang menyatakan hubungan antara 2 buah simpul, maka busur tersebut dinyatakan memiliki bobot.
• Bobot sebuah busur dapat menyatakan panjang sebuah jalan dari 2 buah titik, jumlah rata-rata kendaraan perhari yang melalui sebuah jalan, dll.
Istilah-istilah dalam graf
Kemudian terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan graphyaitu:
a. Vertex
Adalah himpunan node / titik pada sebuah graph.
b. Edge
Adalah himpunan garis yang menghubungkan tiap node / vertex.
c. Adjacent
Adalah dua buah titik dikatakan berdekatan (adjacent) jika dua buah titik tersebut terhubung dengan sebuah sisi. Adalah Sisi e3 = v2v3 insident dengan titik v2 dan titik v3, tetapi sisi e3 = v2v3tidak insident dengan titik v1 dan titik v4.
Titik v1 adjacent dengan titik v2 dan titik v3, tetapi titik v1 tidakadjacent dengan titik v4.
d. Weight
Adalah Sebuah graf G = (V, E) disebut sebuah graf berbobot(weight graph), apabila terdapat sebuah fungsi bobot bernilai real W pada himpunan E,
W : E ® R,
nilai W(e) disebut bobot untuk sisi e, " e Î E. Graf berbobot tersebut dinyatakan pula sebagai G = (V, E, W).
Graf berbobot G = (V, E, W) dapat menyatakan
* suatu sistem perhubungan udara, di mana
· V = himpunan kota-kota
· E = himpunan penerbangan langsung dari satu kota ke kota lain
· W = fungsi bernilai real pada E yang menyatakan jarak atau ongkos atau waktu
* suatu sistem jaringan komputer, di mana
· V = himpunan komputer
· E = himpunan jalur komunikasi langsung antar dua komputer
· W = fungsi bernilai real pada E yang menyatakan jarak atau ongkos atau waktu
e. Path
Adalah Walk dengan setiap vertex berbeda. Contoh, P = D5B4C2A Sebuah walk (W) didefinisikan sebagai urutan (tdk nol) vertex & edge. Diawali origin vertex dan diakhiriterminus vertex. Dan setiap 2 edge berurutan adalah series. Contoh, W = A1B3C4B1A2.
f. Cycle
Adalah Siklus ( Cycle ) atau Sirkuit ( Circuit ) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama
3. Representasi Graf
Dalam pemrograman, agar data yang ada dalam graph dapat diolah, maka graph harus dinyatakan dalam suatu struktur data yang dapat mewakili graph tersebut. Dalam hal ini graph perlu direpresentasikan kedalam bentuk array dan dimensi yang sering disebut matrix atau direpresentasikan dalam bentuk linked list. Bentuk mana yang dipilih biasanya tergantung kepada efisiensi dan kemudahan dalam membuat program. Berikut ini beberapa bentuk representasi graph:
Representasi Graph dalam bentuk Matrix:
1. Adjacency Matrik Graf Tak Berarah
Matrik yang digambarkan pada gambar 1b merupakan representasi dalam bentuk Adjacency Matrik dari graf yang digambarkan pada gambar 1a. Beberapa hal yang dapat dilihat atau dapat diterangkan pada Adjacency Matrik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Matrik yang terbentuk adalah matrik bujur sangkar n x n, dimana n = jumlah simpul yang ada dalam graf tersebut. Matrik ini menyatakan hubungan antara simpul satu dengan simpul lainnya.
2. Matrik yang terbentuk adalah matrik simetris dengan sumbu simetris adalah diagonal dari titik kiri atas ke titik kanan bawah.
3. Data yang tedapat baik dalam baris maupun kolom, dapat menyatakan degree sebuah simpul. Contoh : baik pada baris D maupun kolom D jumlah angka 1 nya adalah 3 buah, dimana jumlah ini menyatakan degree simpul D.
2. Adjacency Matrik Graf Berarah
Matrik yang digambarkan pada gambar 2b merupakan representasi dalam bentuk Adjacency Matrik dari graf yang digambarkan pada gambar 2a. Beberapa hal yang dapat dilihat atau dapat diterangkan pada Adjacency Matrik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Matrik yang terbentuk adalah matrik bujur sangkar n x n, dimana n = jumlah simpul yang ada dalam graf tersebut. Matrik ini menyatakan hubungan antara simpul satu dengan simpul lainnya.
2. Matrik yang terbentuk mungkin simetris mungkin juga tidak simetris. Menjadi
Simetris bila hubungan antara dua buah simpul (v1 dan v2) terdapat busur dari
v1 ke v2 dan juga sebaliknya.
3. Hal pokok yang dinyatakan oleh matrik ini adalah : busur yang ’keluar’ dari suatu simpul. Dengan demikian, data yang terdapat dalam suatu baris, dapat menyatakan outdegree simpul yang bersangkutan.
Contoh : Jumlah elemen yang nilainya = 1 pada baris B ada 3 elemen,ini menyatakan jumlah outdegree simpul B adalah 3 buah.
4. Data yang terdapat dalam suatu kolom, dapat menyatakan indegree simpul bersangkutan.
Contoh : Jumlah elemen yang nilainya 1 pada kolom B ada 2 elemen, ini menyatakan indegree simpul B adalah 2 buah.
3. Adjacency Matrik Graf Berbobot Tak Berarah Nilai yang ada dalam tiap elemen matrik, menyatakan bobot busur yang menghubungkan dua buah simpul yang bersangkutan. Untuk dua buah simpul yang tidak berhubungan langsung oleh sebuah busur, maka dianggap dihubungkan oleh sebuah busur yang nilai bobotnya tidak terhingga. Dalam pemograman, karena keperluan algoritma, maka dari total bobot seluruh busur yang ada atau yang mungkin ada.
Contoh: pada gambar 3a simpul A dan C tidak berhubungan langsung melalui sebuah busur, maka untuk elemen matrik yang bersangkutan diisi dengan nilai 999 karena nilai 999 dalam kasus ini cukup mewakili nilai tidak terhingga.
Contoh Representasi Graph dalam bahasa C
typedef struct vertex
{
char nama[100];
float x, y;
float status;
float jarak;
struct vertex *next,*connector;
};
typedef struct vertex *pvertex;
typedef struct edge
{
float jarak;
char titik1[100];
char titik2[100];
edge * next;
};
typedef struct edge * garis;
garis awalga = NULL, akhirga= NULL;
pvertex makeptree (float x, float y, char nama[])
{
pvertex baru;
baru=(pvertex)malloc(sizeof(struct vertex));
baru->x=x;
baru->y=y;
baru->status=0;
baru->next=NULL;
baru->connector=NULL;
strcpy(baru->nama,nama);
}
void makevertex (pvertex *vertex,float x,float y,char nama[])
{
pvertex p , q ;
p = makeptree(x,y,nama);
q = *vertex;
if(q == NULL)
*vertex = p ;
Graf merupakan suatu cabang ilmu yang memiliki banyak terapan. Banyak sekali struktur yang bisa direpresentasikan dengan graf, dan banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan bantuan graf. Seringkali graf digunakan untuk merepresentasikan suaru jaringan. Misalkan jaringan jalan raya dimodelkan graf dengan kota sebagai simpul (vertex/node) dan jalan yang menghubungkan setiap kotanya sebagai sisi (edge) yang bobotnya (weight) adalah panjang dari jalan tersebut.
Ada beberapa cara untuk menyimpan graph di dalam sitem komputer. Struktur data bergantung pada struktur graph dan algoritma yang digunakan untuk memmanipulasi graph. Secara teori salah satu dari keduanya dapat dibedakan antara struktur list dan matriks, tetapi dalam penggunaannya struktur terbaik yang sering digunakan adalah kombinasi keduanya.
• Graph tak berarah (undirected graph atau non-directed graph) :
• Urutan simpul dalam sebuah busur tidak dipentingkan. Misal busur e1 dapat disebut busur AB atau BA
• Graph berarah (directed graph) :
• Urutan simpul mempunyai arti. Misal busur AB adalah e1 sedangkan busur BA adalah e8.
• Graph Berbobot (Weighted Graph)
• Jika setiap busur mempunyai nilai yang menyatakan hubungan antara 2 buah simpul, maka busur tersebut dinyatakan memiliki bobot.
• Bobot sebuah busur dapat menyatakan panjang sebuah jalan dari 2 buah titik, jumlah rata-rata kendaraan perhari yang melalui sebuah jalan, dll.
Istilah-istilah dalam graf
Kemudian terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan graphyaitu:
a. Vertex
Adalah himpunan node / titik pada sebuah graph.
b. Edge
Adalah himpunan garis yang menghubungkan tiap node / vertex.
c. Adjacent
Adalah dua buah titik dikatakan berdekatan (adjacent) jika dua buah titik tersebut terhubung dengan sebuah sisi. Adalah Sisi e3 = v2v3 insident dengan titik v2 dan titik v3, tetapi sisi e3 = v2v3tidak insident dengan titik v1 dan titik v4.
Titik v1 adjacent dengan titik v2 dan titik v3, tetapi titik v1 tidakadjacent dengan titik v4.
d. Weight
Adalah Sebuah graf G = (V, E) disebut sebuah graf berbobot(weight graph), apabila terdapat sebuah fungsi bobot bernilai real W pada himpunan E,
W : E ® R,
nilai W(e) disebut bobot untuk sisi e, " e Î E. Graf berbobot tersebut dinyatakan pula sebagai G = (V, E, W).
Graf berbobot G = (V, E, W) dapat menyatakan
* suatu sistem perhubungan udara, di mana
· V = himpunan kota-kota
· E = himpunan penerbangan langsung dari satu kota ke kota lain
· W = fungsi bernilai real pada E yang menyatakan jarak atau ongkos atau waktu
* suatu sistem jaringan komputer, di mana
· V = himpunan komputer
· E = himpunan jalur komunikasi langsung antar dua komputer
· W = fungsi bernilai real pada E yang menyatakan jarak atau ongkos atau waktu
e. Path
Adalah Walk dengan setiap vertex berbeda. Contoh, P = D5B4C2A Sebuah walk (W) didefinisikan sebagai urutan (tdk nol) vertex & edge. Diawali origin vertex dan diakhiriterminus vertex. Dan setiap 2 edge berurutan adalah series. Contoh, W = A1B3C4B1A2.
f. Cycle
Adalah Siklus ( Cycle ) atau Sirkuit ( Circuit ) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama
3. Representasi Graf
Dalam pemrograman, agar data yang ada dalam graph dapat diolah, maka graph harus dinyatakan dalam suatu struktur data yang dapat mewakili graph tersebut. Dalam hal ini graph perlu direpresentasikan kedalam bentuk array dan dimensi yang sering disebut matrix atau direpresentasikan dalam bentuk linked list. Bentuk mana yang dipilih biasanya tergantung kepada efisiensi dan kemudahan dalam membuat program. Berikut ini beberapa bentuk representasi graph:
Representasi Graph dalam bentuk Matrix:
1. Adjacency Matrik Graf Tak Berarah
Matrik yang digambarkan pada gambar 1b merupakan representasi dalam bentuk Adjacency Matrik dari graf yang digambarkan pada gambar 1a. Beberapa hal yang dapat dilihat atau dapat diterangkan pada Adjacency Matrik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Matrik yang terbentuk adalah matrik bujur sangkar n x n, dimana n = jumlah simpul yang ada dalam graf tersebut. Matrik ini menyatakan hubungan antara simpul satu dengan simpul lainnya.
2. Matrik yang terbentuk adalah matrik simetris dengan sumbu simetris adalah diagonal dari titik kiri atas ke titik kanan bawah.
3. Data yang tedapat baik dalam baris maupun kolom, dapat menyatakan degree sebuah simpul. Contoh : baik pada baris D maupun kolom D jumlah angka 1 nya adalah 3 buah, dimana jumlah ini menyatakan degree simpul D.
2. Adjacency Matrik Graf Berarah
Matrik yang digambarkan pada gambar 2b merupakan representasi dalam bentuk Adjacency Matrik dari graf yang digambarkan pada gambar 2a. Beberapa hal yang dapat dilihat atau dapat diterangkan pada Adjacency Matrik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Matrik yang terbentuk adalah matrik bujur sangkar n x n, dimana n = jumlah simpul yang ada dalam graf tersebut. Matrik ini menyatakan hubungan antara simpul satu dengan simpul lainnya.
2. Matrik yang terbentuk mungkin simetris mungkin juga tidak simetris. Menjadi
Simetris bila hubungan antara dua buah simpul (v1 dan v2) terdapat busur dari
v1 ke v2 dan juga sebaliknya.
3. Hal pokok yang dinyatakan oleh matrik ini adalah : busur yang ’keluar’ dari suatu simpul. Dengan demikian, data yang terdapat dalam suatu baris, dapat menyatakan outdegree simpul yang bersangkutan.
Contoh : Jumlah elemen yang nilainya = 1 pada baris B ada 3 elemen,ini menyatakan jumlah outdegree simpul B adalah 3 buah.
4. Data yang terdapat dalam suatu kolom, dapat menyatakan indegree simpul bersangkutan.
Contoh : Jumlah elemen yang nilainya 1 pada kolom B ada 2 elemen, ini menyatakan indegree simpul B adalah 2 buah.
3. Adjacency Matrik Graf Berbobot Tak Berarah Nilai yang ada dalam tiap elemen matrik, menyatakan bobot busur yang menghubungkan dua buah simpul yang bersangkutan. Untuk dua buah simpul yang tidak berhubungan langsung oleh sebuah busur, maka dianggap dihubungkan oleh sebuah busur yang nilai bobotnya tidak terhingga. Dalam pemograman, karena keperluan algoritma, maka dari total bobot seluruh busur yang ada atau yang mungkin ada.
Contoh: pada gambar 3a simpul A dan C tidak berhubungan langsung melalui sebuah busur, maka untuk elemen matrik yang bersangkutan diisi dengan nilai 999 karena nilai 999 dalam kasus ini cukup mewakili nilai tidak terhingga.
Contoh Representasi Graph dalam bahasa C
typedef struct vertex
{
char nama[100];
float x, y;
float status;
float jarak;
struct vertex *next,*connector;
};
typedef struct vertex *pvertex;
typedef struct edge
{
float jarak;
char titik1[100];
char titik2[100];
edge * next;
};
typedef struct edge * garis;
garis awalga = NULL, akhirga= NULL;
pvertex makeptree (float x, float y, char nama[])
{
pvertex baru;
baru=(pvertex)malloc(sizeof(struct vertex));
baru->x=x;
baru->y=y;
baru->status=0;
baru->next=NULL;
baru->connector=NULL;
strcpy(baru->nama,nama);
}
void makevertex (pvertex *vertex,float x,float y,char nama[])
{
pvertex p , q ;
p = makeptree(x,y,nama);
q = *vertex;
if(q == NULL)
*vertex = p ;
else
{
for(;q->next;q=q->next)
{
}
q->next = p;
}
}
void makeedge(garis * awalga, garis * akhirga, char titik1[], char titik2[], float jarak)
{
garis baru;
baru=(garis)malloc(sizeof(edge));
baru->jarak=jarak;
strcpy(baru->titik1,titik1);
strcpy(baru->titik2, titik2);
if(*awalga==NULL)
{
*awalga=baru;
*akhirga=baru;
}
else
{
{
for(;q->next;q=q->next)
{
}
q->next = p;
}
}
void makeedge(garis * awalga, garis * akhirga, char titik1[], char titik2[], float jarak)
{
garis baru;
baru=(garis)malloc(sizeof(edge));
baru->jarak=jarak;
strcpy(baru->titik1,titik1);
strcpy(baru->titik2, titik2);
if(*awalga==NULL)
{
*awalga=baru;
*akhirga=baru;
}
else
{
(*akhirga)->next=baru;
(*akhirga)=baru;
}
}
void cek(pvertex vertex, int jumlah)
{
pvertex awal,p,q;
float jarak;
float min ;
float temp;
awal = vertex;
p = awal;
for(int i=0;i
{
min = 999;
p->status =1;
for(q=awal->next;q!=NULL;q=q->next)
{
if(q->status!=1)
{
jarak=(((p->x)-(q->x))*((p->x)-(q->x)))+(((p->y)-(q->y))*((p->y)-(q->y)));
jarak=sqrt(jarak);
if (min>jarak)
{
min = jarak;
p->jarak = min;
p->connector = q;
}
makeedge(&awalga,&akhirga,p->nama,q->nama,p->jarak);
}
}
p = p->connector;
}
temp=(((p->x)-(awal->x))*((p->x)-(awal->x)))+(((p->y)-(awal->y))*((p->y)-(awal->y)));
p->jarak = sqrt(temp);
p->connector = awal;
}
void displayedge(pvertex vertex,int jumlah)
{
pvertex list = vertex;
float tot;
tot += vertex->jarak;
printf("\n\t%s ke %s\n", list->nama,list->connector->nama);
list = list->connector;
(*akhirga)=baru;
}
}
void cek(pvertex vertex, int jumlah)
{
pvertex awal,p,q;
float jarak;
float min ;
float temp;
awal = vertex;
p = awal;
for(int i=0;i
{
min = 999;
p->status =1;
for(q=awal->next;q!=NULL;q=q->next)
{
if(q->status!=1)
{
jarak=(((p->x)-(q->x))*((p->x)-(q->x)))+(((p->y)-(q->y))*((p->y)-(q->y)));
jarak=sqrt(jarak);
if (min>jarak)
{
min = jarak;
p->jarak = min;
p->connector = q;
}
makeedge(&awalga,&akhirga,p->nama,q->nama,p->jarak);
}
}
p = p->connector;
}
temp=(((p->x)-(awal->x))*((p->x)-(awal->x)))+(((p->y)-(awal->y))*((p->y)-(awal->y)));
p->jarak = sqrt(temp);
p->connector = awal;
}
void displayedge(pvertex vertex,int jumlah)
{
pvertex list = vertex;
float tot;
tot += vertex->jarak;
printf("\n\t%s ke %s\n", list->nama,list->connector->nama);
list = list->connector;
for(int a=0; a
{
printf("\n\t%s ke %s\n", list->nama,list->connector->nama);
tot += list->jarak;
list = list->connector;
}
printf("\n");
}
{
printf("\n\t%s ke %s\n", list->nama,list->connector->nama);
tot += list->jarak;
list = list->connector;
}
printf("\n");
}
Komentar
Posting Komentar