Referensi ALU (arithmetic Logic Unit)
Referensi ALU (arithmetic Logic UNit)
Pengertian Alu
Arithmetic
And Logic Unit adalah salah satu bagian dalam dari sebuah mikroprosesor
yang berfungsi untuk melakukan operasi hitungan aritmatika dan logika. ALU bekerja sama dengan memori,
dimana hasil dari perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori. Perhitungan
dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan
dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan
sistem bilangan biner (two’s complement). ALU mendapat data dari register.
Kemudian data tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam register
tersendiri yaitu ALU. ALU melakukan operasi arithmatika dengan dasar
pertambahan, sedang operasi arithmatika yang lainnya, seperti pengurangan,
perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. sehingga sirkuit
elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan operasi arithmatika ini
disebut adder. tugas utama dari ALU (Arithmetic And Logic Unit) adalah
melakukan semua perhitungan aritmatika atau matematika yang terjadi sesuai
dengan instruksi program.
Arithmatic and Logic Unit (ALU) adalah salah satu
bagian/komponen dalam sistem didalam sistem komputer yang berfungsi melakukan
operasi/perhitungan aritmatika dan logika (seperti penjumlahan, pengurangan dan
beberapa logika lain). ALU bekerja sama dengan memori, dimana hasil dari
perhitungan di dalam ALU di simpan ke dalam memori. Perhitungan dalam ALU
menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang akan dieksekusi
(opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan sistem
bilangan biner (two’s complement). ALU mendapat data dari register. Kemudian
data tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam register tersendiri
yaitu ALU.
2.2. SEJARAH
ALU
Aritmetika yang terbatas pada jumlah yang
sangat kecil artifak kecil yang menunjukkan konsep yang jelas penambahan (+) dan pengurangan (-), yang
paling terkenal menjadi tulang Ishango dari Afrika tengah, datang dari suatu tempat antara 20.000 dan 18.000 SM.
Jelas bahwa
Babel memiliki pengetahuan yang kokoh dari hampir semua aspek aritmetika dasar
oleh 1800 SM, sejarawan meskipun hanya bisa menebak metode yang digunakan untuk
menghasilkan hasil aritmetika, seperti yang
ditunjukkan. Misalnya, dalam tablet tanah liat Plimpton 322, yang muncul menjadi daftar
Pythagoras tiga kali lipat, tetapi tanpa kerja untuk menunjukan bagaimana
daftar ini awalnya diproduksi. Demikian pula, Mesir Rhin Mathematical Papyrus
(berasal dari sekitar 1650 SM, meskipun jelas salinan teks yang lebih tua dari
sekitar 1850 SM) menunjukan bukti penambahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), dan pembagian (/) yang
digunakan dalam sebagian unit sistem.
Nicomachus
merangkum filsafat Pythagoras pendekatan angka, dan hubungan mereka satu sama
lain, dalam Pengenalan aritmatika. Pada saat
ini, operasi aritmatika dasar adalah urusan yang sangat rumit, itu adalah
metode yang dikenal sebagai “Metode orang-orang Indian” (Latin Modus Indorum)
yang menjadi aritmatika yang kita kenal sekarang. Aritmatika India jauh lebih
sederhana daripada aritmatika Yunani karena kesederhanaan system angka India,
yang memiliki nol dan notasi nilai tempat. Abad ke - 7 Syria Severus Sebokht uskup
disebutkan metode ini dengan kekaguman, namun menyatakan bahwa Metode dari
India ini tak tertuliskan. Orang-orang Arab belajar metode baru ini dan
menyebutkan Fibonacci (juga dikenal
dengan Leonardo dari Paris) memperkenalkan “Metode dari Indian” ke Eropa pada
1202. Dalam bukunya Liber Abaci, Fibonacci mengatakan bahwa dibandingkan dengan
metode baru ini, semua metode lain telah kesalahan. Dalam Abad Pertengahan.
Aritmatika adalah satu dari tujuh seni liberal diajarkan di universitas.
2.3. OPERASI PADA ALU
Operasi aritmatika adalah operasi
penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh operasi logika adalah logika AND
dan OR. ALU melakukan operasi aritmatika yang lainnya seperti pengurangan, dan pembagian dilakukan dengan
dasar penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder. ALU melakukan operasi
aritmatika dengan dasar pertambahan, sedang operasi aritmatika yang lainnya,
seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi arithmatika.
2.4. TUGAS DAN FUNGSI ALU
Tugas dari ALU adalah melakukan
keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika
(logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika dengan
menggunakan operator logika, yaitu :
a. sama dengan (=)
b. tidak sama dengan (<>)
c. kurang dari (<)
d. kurang atau sama dengan dari
(<=)
e. lebih besar dari (>)
f. lebih besar atau sama dengan dari
(>=)
Arithmatic
Logical Unit (ALU) Juga Bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data
komputer. ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini
mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. ALU
terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang
masing – masing memiliki spesifikasi dan tugas tersendiri. Fungsi-fungsi yang
didefinisikan pada ALU adalah Add (penjumlahan), Addu (penjumlahan tidak bertanda), Sub
(pengurangan), Subu (pengurangan tidak bertanda), and, or, xor, sll
(shift left logical), srl (shift right logical), sra (shift right arithmetic),
dan lain-lain.
Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit
penalaran secara logic. ALU ini merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang
bertugas menghitung dan membandingkan. Angka-angka dikirim dari memori ke ALU
untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali ke memori. Jika CPU diasumsikan
sebagai otaknya komputer, maka ada suatu alat lain di dalam CPU tersebut yang
kenal dengan nama Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang
berfikir untuk menjalankan perintah yang diberikan kepada CPU tersebut.
ALU sendiri merupakan suatu kesatuan alat yang terdiri
dari berbagai komponen perangkat elektronika termasuk di dalamnya
sekelompok transistor, yang dikenal dengan nama logic gate, dimana
logic gate ini berfungsi untuk melaksanakan perintah dasar matematika dan
operasi logika. Kumpulan susunan dari logic gate inilah yang dapat melakukan
perintah perhitungan matematika yang lebih komplit seperti perintah “add” untuk
menambahkan bilangan, atau “devide” atau pembagian dari suatu bilangan. Selain
perintah matematika yang lebih komplit, kumpulan dari logic gate ini juga mampu
untuk melaksanakan perintah yang berhubungan dengan logika, seperti hasil
perbandingan dua buah bilangan.
Instruksi
yang dapat dilaksanakan oleh ALU disebut dengan instruction set.
Perintah yang ada pada masing-masing CPU belum tentu sama, terutama CPU yang
dibuat oleh pembuat yang berbeda, katakanlah misalnya perintah yang
dilaksanakan oleh CPU buatan Intel belum tentu sama dengan CPU yang
dibuat oleh Sun atau perusahaan pembuat mikroprosesor lainnya. Jika perintah
yang dijalankan oleh suatu CPU dengan CPU lainnya adalah sama, maka pada level
inilah suatu sistem dikatakan compatible. Sehingga sebuah program atau
perangkat lunak atau software yang dibuat berdasarkan perintah yang ada
pada Intel tidak akan bisa dijalankan untuk semua jenis prosesor,kecuali untuk
prosesor yang compatible dengannya.
Seperti
halnya dalam bahasa yang digunakan oleh manusia, instruction set ini juga
memiliki aturan bahasa yang bisa saja berbeda satu dengan lainnya.
Bandingkanlah beda struktur bahasa Inggris dengan Indonesia, atau dengan bahasa
lainnya, begitu juga dengan instruction set yang ada pada mesin, tergantung
dimana lingkungan instruction set itu digunakan.
2.5. STRUKTUR DAN CARA KERJA PADA ALU
ALU akan
bekerja setelah mendapat perintah dari Control Unit yang terletak pada
processor. Contorl Unit akan memberi perintah sesuai dengan komando yang
tertulis(terdapat) pada register. Jika isi register memberi perintah untuk
melakukan proses penjumlahan, maka PC akan menyuruh ALU untuk melakukan proses
penjumlahan. Selain perintah, register pun berisikan operand-operand. Setelah
proses ALU selesai, hasil yang terbentuk adalah sebuah register yang berisi
hasil atau suatuperintah lainnya. Selain register, ALU pun mengeluarkan suatu
flag yang berfungsi untuk memberi tahu kepada kita tentang kondisi suatu
processor seperti apakah processor mengalami overflow atau tidak.
ALU
(Arithmethic and Control Unit) adalah bagian dari CPU yang bertanggung jawab dalam
proses komputasi dan proses logika. Semua komponen pada CPU bekerja untuk
memberikan asupan kepada ALU sehingga bisa dikatakan bahwa ALU adalah inti dari
sebuah CPU. Perhitungan pada ALU adalah bentuk bilangan integer yang
direpresentasikan dengan bilangan biner. Namun, untuk saat ini, ALU dapat
mengerjakan bilangan floating point atau bilangan berkoma, tentu saja
dipresentasikan dengan bentuk bilangan biner. ALU mendapatkan data (operand,
operator, dan instruksi) yang akan disimpan dalam register. Kemudian data
tersebut diolah dengan aturan dan sistem tertentu berdasarkan perintah control
unit. Setelah proses ALU dikerjakan, output akan disimpan dalam register yang
dapat berupa sebuah data atau sebuah instruksi. Selain itu, bentuk output yang
dihasilkan oleh ALU berupa flag signal. Flag signal ini adalah penanda status
dari sebuah CPU. Bilangan Ineger Bilangan integer (bulat) tidak dikena oleh
komputer dengan basis 10. Agar komputer mengenal bilangan integer, maka para
ahli komputer mengkonversi basis 10 menjadi basis 2. Seperti kita ketahui,
bahwa bilangan berbasis 2 hanya terdiri atas 1 dan 0. Angka 1 dan 0
melambangkan bahwa 1 menyatakan adanya arus listrik dan 0 tidak ada arus
listrik. Namun, untuk bilangan negatif, computer tidak mengenal simbol (-).
Komputer hanya mengenal simbol 1 dan 0. Untuk mengenali bilangan negatif, maka
digunakan suatu metode yang disebut dengan Sign Magnitude Representation.
Metode ini menggunakan simbol 1 pada bagian paling kiri (most significant) bit.
Jika terdapat angka 18 = (00010010)b, maka -18 adalah (10010010)b. Akan tetapi,
penggunaan sign-magnitude memiliki 2 kelemahan. Yang pertama adalah terdaptnya
-0 pada sign magnitude[0=(00000000)b; -0=(10000000)b]. Seperti kita ketahui,
angka 0 tidak memiliki nilai negatif sehingga secara logika, sign-magnitude
tidak dapat melakukan perhitungan aritmatika secara matematis. Yang kedua
adalah, tidak adanya alat atau software satupun yang dapat mendeteksi suatu bit
bernilai satu atau nol karena sangat sulit untuk membuat alat seperti itu. Oleh
karena itu, penggunaan sign magnitude pada bilangan negatif tidak digunakan,
akan tetapi diganti dengan metode 2′s complement. Metode 2′s complement adalah
metode yang digunakan untuk merepresentasikan bilangan negatif pada komputer.
Cara yang digunakan adalah dengan nilai terbesar dari biner dikurangin dengan
nilai yang ingin dicari negatifnya. Contohnya ketika ingin mencari nilai -18,
maka lakukan cara berikut:
1.
ubah angka 18 menjadi biner (00010010)b
2. karena biner tersebut terdiri dari 8 bit,
maka nilai maksimumnya adalah 11111111
3. kurangkan nilai maksimum dengan biner 18
-> 11111111 – 00010010 = 11101101
4. kemudian, dengna sentuhan
terakhir, kita tambahkan satu -> 11101101 + 00000001 = 11101110
Dengan metode 2′s complement, kedua masalah pada sign
magnitude dapat diselesaikan dan komputer dapat menjalankan. Namun, pada 2′s
complement, nilai -128 pada biner 8 bit tidak ditemukan karena akan terjadi
irelevansi.
2.6. ADDER
Adder
merupakan rangkain ALU (Arithmetic
and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan. Karena adder
digunakan untuk memproses operasi aritmatika, maka adder juga sering disebut
rangkaian kombinasional aritmatika. Ada 3 jenis Adder, yaitu:
- Rangkaian adder yang hanya menjumlahkan dua bit disebut Half Adder.
- Rangkaian adder yang hanya menjumlahkan tiga bit disebut Full Adder.
- Rangkaian adder yang menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder.
1. Half Adder.
Rangkain
half adder merupakan dasar bilangan biner yang masing-masing hanya terdiri dari
satu bit, oleh karena itu dinamakan penjumlah tak lengkap.
- Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0.
- Jika A=0 dan B=0 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 1.
- Jika A=1 dan B=1 dijumlahkan, hasilnya S (Sum) = 0. Dengan nilai pindahan Cy (Carry Out) = 1.
Dengan demikian, half adder memiliki
dua masukan (A dan B), dan dua keluaran (S dan Cy).
A
|
B
|
S
|
Cy
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
Dari tabel diatas, terlihat bahwa nilai logika dari
Sum sama dengan nilai logika dari gerbang XOR, sedangkan nilai logika Cy sama
dengan gerbang logika AND. Dari tabel diatas, dapat dibuat rangkaian half
adder.
2. Full Adder
Full adder adalag mengolah data penjumlahan 3 bit bilangan atau lebih (bit tidak terbatas), oleh karena itu dinamakan rangkaian penjumlah lengkap. Perhatikan tabel dibawah ini.
A
|
B
|
C
|
S
|
Cy
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
3. Paralel
Adder
Paralel Adder adalah rangkaian Full
Adder yang disusun secara paralel dan berfungsi untuk menjumlahkan bilangan
biner berapa pun bitnya, tergantung jumlah Full Adder yang diparalelkan. Gambar
dibawah ini menunjukan Paralel Adder yang terdiri dari 4 buah Full Adder yang
disusun paralel sehingga membentuk sebuah penjumlahan 4 bit.
Komentar
Posting Komentar