Referensi Pita Magnetik
Pita magnetik adalah salah satu alat penimpanan eksternal yang menggunakan pita magnetik yang terbuat dari plastik.
Berawal dari tugas Dosen yg memberi tugas utk mencari gambar2 macam pita magnetik, gw udah aduk2 internet cuma dapat defenisinya doang sedangkan gambarnya mau di serch lgi.
Dengan adanya blog ini, semoga bisa membantu lu pada yg mungkin dapat tugas yang kurang lebih sama kayak tugas gw.
Adapun macam-macam pita magnetik adalah sbb:
Berawal dari tugas Dosen yg memberi tugas utk mencari gambar2 macam pita magnetik, gw udah aduk2 internet cuma dapat defenisinya doang sedangkan gambarnya mau di serch lgi.
Dengan adanya blog ini, semoga bisa membantu lu pada yg mungkin dapat tugas yang kurang lebih sama kayak tugas gw.
Adapun macam-macam pita magnetik adalah sbb:
a. QIC
QIC adalah singkatan dari dari quarter-inch-tape. Semula dibuat oleh perusahaan 3M untuk menyimpan data telekomunikasi, tetapi
kemudian banyak digunakan pada PC tunggal karena harganya murah. Tape QIC secara otomatis mengoreksi data yang baru saja ditulis, dan jika menemui
kesalahan, otomotis akan menuliskan
kembali ke bagian pita berikutnya. Kelemahan utama QIC adalah pada kompatibilitasnya. Tak semua drive QIC kompatibel dengan standar. Biasanya QIC menggunakan 72 track (jalur penulisan data pada pita). Saat ini maksimal 144 track,
dengan kemampuan merekam data 10 sampai dengan 13 GB.
b. Travan
Travan dengan format TR-5 memiliki 108 track. Kemampuan penyimpanan sebesar 10GB/20GB dan dengan kecepatan transfer
data sebesar 1 Mbps.
c. DAT
DAT merupakan singkatan dari Digital Audio Tape. Teknologi DAT dipergunakan untuk merekam pada pita dengan lebar 4 mm dengan mempergunakan teknik perekaman helical
scan, yaitu teknik yang digunakan untuk merekam pada video tape dengan kecepatan putaran
2000 RPM. Pada teknik helical scan, perekaman dilakukan dalam posisi tulis agak miring,
mampu merekam lebih padat. Untuk menghindari kesalahan, perekaman ditambah dengan ECC (Error Correction Code). Bila ada kesalahan perekaman, perekaman akan dilakukan ulang. Bila pada saat restore (data dibaca untuk dituliskan ke hard disk) pita akan diputar terlebih dahulu untuk menemukan titik ujung penulisan data. Saat mengembalikan data
dari pita ke sistem komputer,
apabila terjadi kesalahan, kerusakan
tersebut dapat diperbaiki dengan menggunakan
ECC. Setelah semua data terverifikasi
dengan benar, seluruh data dituliskan ke
hard disk. Salah satu format DAT
adalah DDS (Digital Data Storage).
Salah satu standar DDS yaitu DDS-4 yang
mempunyai kapasitas 20GB (atau 40GB untuk
yang terkompresi) dengan kecepatan transfer
data sebesar 2,4/4,8 Mbps.
d. 8mm
Teknologi pita 8mm semula ditujukan untuk industri video, untuk menyimpan citra
berwarna berkualitas tinggi. Saat ini teknologi 8mm
telah diadopsi oleh industri komputer sebagai
cara
menyimpan data dalam jumlah besar, lebih besar daripada DAT. Pita 8mm juga memanfaatkan teknologi helical scan. Selain itu ada dua protokol utama
yang diterapkan pada teknologi ini, dengan mempergunakan algoritma kompresi yang berbeda dan teknologi drive yang berbeda
juga. Teknologi tersebut adalah Mammoth buatan Exabyte Corporation serta AIT (Advanced Intelligent Tape) buatan Seagate dan Sony.
e. Mammoth
Mammoth memiliki teknologi yang lebih maju dan handal. Drive Mammoth memiliki suku
cadang yang lebih sedikit dibandingkan drive 8mm
serta didesain secara khusus untuk meningkatkan reliabilitas, dengan mengjaga kestabilan
putaran dan penarikan pita. Mammoth memiliki system peredam guncangan dan dapat mengkalibrasi
diri serta mencari serta melaporkan adanya
kesalahan. Mammoth menggunakan ECC
Reed Solomon dua level yang dapat
membetulkan kesalahan dengan menuliskan
ulang blok yang bersangkutan pada track
yang sama. Mammoth-2 (M2) memecahkan
standar kecepatan dan kapasitas pita. Jika
kecepatan semula hanya 12 Mbps dan
dengan kapasitas maksimal 60GB, maka
dengan antarmuka Ultra 2/LVD
SCSI, dengan hend multichannel, algoritma pembetulan kesalahan ECC3, kompresi dengan ALDC (Adaptive Lossless Data Compression), kapasitas maksimalnya menjadi 150GB dan dengan kecepatan 30 Mbps. Mammoth mengalami perkembangan drastis pada teknologi pita yang dahulunya dikenal
sebagai peranti perekam yang kecepatannya sangat
jauh tertinggal dibandingkan dengan piringan magnetik.
f. Teknologi
AIT
Tape cartridge AIT memanfaatkan cip MIC yangberupa
EEPROM 64KB. Fungsi cip ini adalah untuk merekam semua informasi yang kalau pada pita lain selalu terdapat dalam segmen pertama. Informasi yang dimaksud antara lain berupa indeks yang menandai lokasi data dalam
berkas. Saat pita dimasukkan ke dalam drive,
konektor di dalam drive akan
terhubung ke cip MIC. Karena lokasi data dalam berkas dapat diketahui langsung dari cip MIC, maka drive dapat memperkirakan seberapa jauh harus
menggulung, dan tak perlu membaca
tanda alamat seperti yang ada di pita pada
umumnya. Saat lokasi data hampir tercapai,
kecepatan putaran berkurang, dan motor
mengurangi kecepatan untuk mulai membaca tanda
identitas alamat guna mencari lokasi data
yang sebenarnya. Hasil dari
teknologi adalah kecepatan yang jauh meningkat
sampai 150 kali kecepatan pita normal.
Selain itu, keausan media menjadi terkurangi
karena head hanya membaca tanda identitas
alamat setelah mendekati lokasi file yang
di minta saja. AIT juga memanfaatkan
teknologi ALDC (Advanced Lossless Data
Compression) milik IBM. Selain
itu juga menerapkan ECC red-while-write yang mendeteksi dan membetulkan kesalahan penulisan.
Sebagai tambahan, integritas data lebih diperbaiki dengan memanfaatkan teknologi AME (Advanced Metal Evaporated). Media pita biasanya
berupa lapisan bahan magnetik yang terbuat dari partikel metal atau oksida dengan berbagai kekuatan magnetik, yang dikombinasi dengan bahan perekat untuk merekatkan bahan tersebut ke pita plastik. Pelapisan media
dapat dilakukan dengan penyemprotan. Namun, cara
ini dapat mengakibatkan kontaminasi media
dengan bahan kimia lain yang berakibat pada
penurunan kualitas perekaman. Teknologi AME menggunakan ruangan hampa udara berisi partikel metal yang diuapkan, karenanya molekul magnetik ini lebih
menyatu tanpa menggunakan perekat. Kemudian lapisan tersebut ditutup dengan karbon yang sangat keras menyerupai intan DLC (Diamond Like Carbon) untuk menjga lapisan magnetis di bawahnya dari keausan atau goresan. Dengan adanya pemanfaatan teknologi AME ini maka
usia
pita AIT menjadi lebih lama. Pada generasi ketiga, AIT-3 memiliki kapsitas mencapai 100 gigabyte tanpa kompresi dan dengan kecepatan transfer 28 Mbps atau 260 gigabyte dengan kompresi dan kecepatan 12 Mbps. Pada teknologi generasi berikutnya,
Super- AIT (S-AIT), yang memanfaatkan fitur AIT berkerapatan tinggi, kapasitas tanpa
kompresinya menjadi 500 gigabyte.
g. Digital
Linear Tape
Digital Linear Tape (DLT) buatan DEC (Digital Equipment Corporation) dibuat pertama kali
pada pertengahan 1980; diterapkan pada mesin MicroVAX, yang akhirnya dipergunakan oleh
Quantum Corporation pada 1994. Pita DLT lebih lebar 60% dibandingkan dengan pita 8mm dan merupakan pita magnetik yang terlebar. Track penyimpanannya 128 atau
208. Hal yang unik pada pita DLT terletak pada rancangan mekanisme head-nya, yaitu HGA (Head Guide Assembly). HGA yang berbentuk seperti bumerang dari plat alumunium ini memungkinkan minimalisasi kontak antara
pita dengan head tersebut, sehingga
memperpanjang usia pita maupun head. DLT juga memiliki sistem pengendali
akselerasi dan penurunan kecepatan pita
dengan tepat, serta didesain untuk dapat
membersihkan diri. Hal ini membuat
kontak antara pita dan head terjadi dengan
baik sehingga usia head sekitar 30.000 jam-
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan usia head peranti 8mm yang hanya 2.000 jam. Keunggulan DLT yang lain adalah indeks
berkas yang terletak di akhir pita, yang
memungkinkan head menemukan track
tempat berkas berada cepat. Fitur ini membuat
produk-produk DLT dapat menemukan berkas
apa saja dalam pita berkapasitas 20 gigabyte
dalam rata-rata waktu 45 detik.
Untuk mencegah kesalahan, DLT menggunakan pendekatan berlapis, dimulai dengan
pemanfaaatan cip ASIC
(Application-specific Integrated Circuit) yang membuat kode pembetulan kesalahan ECC Reed Solomon sebanyak 16 KB di setiap 64 KB data pemakai, CRC (Cyclic Redundancy code) 64-bit serta EDC (Error-detecyion Code)
untuk setiap 4 KB data. Hal ini masih ditambah
lagi dengan verifikasi penulisan data pada saat penulisan, serta otomatis menuliskan
kembali data yang direkam pada saat
dijumpai adanya kesalahan perekaman. Keunggulan utama DLT terletak pada
kapasitas penyimpanan yang lebih
besar, kecepatan
transfer data yang lebih tinggi, dan reliabitasi yang lebih tinggi, terutama karena media
pita tak menyentuh drive secara fisik.
h. Super DLT
Super DLT memanfaatkan teknik LGMR (Laser Guide Magnetic Recording) yang menggabungkan antara perekaman optik dan magnetik dengan menggunakan laser sehingga dapat
menempatkan head perekaman secara
lebih presisi dan lebih handal
terhadap goncangan dari luar. Sistem POS (Pivoting Optical Servo) yang diterapkan dalam LGMR ini memungkinkan penulisan dalam track yang lebih padat, menurunkan biaya
pembuatan, serta meningkatkan
kenyamanan pengguna karena tak
perlu melakukan pemformatan terlebih dulu.
Kapasitas super DLT lebih ditingkatkan lagi sebanyak 10-20% dengan memanfaatkan sisi belakang pita untuk merekam data. Sebagai hasilnya, diperoleh kapasitas
perekaman tak terkompresi sebesar
1,2 terabyte pada satu cartridge
dan dengan kecepatan transfer data 100
Mbps.
i. Teknologi
ADR
ADR (Advanced Digital Recording) merupakan produk hasil riset Philip melalui anak
perusahaannya OnStream. Produk pertama yang diluncurkan pada tahun 1999 memiliki
kapasitas
normal 15 gigabyte dan 30 gigabyte untuk kompresi. ADR memiliki drive yang dapat mengatur posisi secara tepat bila ada pergeseran pita yang
paling kecil sekalipun. ADR dapat membuat 192
track pada tape 8mm.
Sekian dri gw.
Komentar
Posting Komentar